Thursday, July 14, 2011

Aku Cuma An-Nisaa (WANITA)


Ya Allah..
Jadikan aku setabah seperti Ummu Khadijah
Sehingga dirinya digelar afifah solehah
Dialah wanita pertama
Tiada ragu mengucap syahadah
Pengorbanan bersama Rasulullah
Susah senang bersama
Walau hilang harta kerana berdakwah
Walau dipulau 3 tahun 3 bulan
Imannya sedikit pun tidak berubah
Mampukah aku setabah dirinya?
Andai diuji sedikit sudah rebah..
Baru dihina sudah mengalah
Ya Allah..tabahkan aku sepertinya..

Ya Allah..
Jadikan aku semulia Fatimah Az-Zahrah
Betapa tinggi kasihnya pada ayahandanya
Tidak pernah putus asa pada perjuangan dakwah baginda
Anak yang semulia peribadi baginda
Tangannya lah yang membersihkan luka
Tangannya jua yang membersihkan cela
Pada jasad Rasulullah tercinta
Gagahnya dirinya pada dugaan
Mampukah aku sekuat Fatimah?
Saat diri terluka dendam pula menyapa
Saat disakiti maki pula mengganti
Ya Rabbi..teguhkan hatiku sepertinya..

Ya Allah..
Jadikan aku sehebat Masyitah dan Sumaiyah
Tukang sisir yang beriman
dan Keluarga Yasir yang bertakwa
Sungguh kesabaran mereka menggoncang dunia
Iman tetap terpelihara walau nyawa jadi taruhan
Mampukah sabarku seperti mereka?
Tatkala digoda nafsu dunia..
Entah mana hilangnya Iman di dada

 Ya Rahman..
Kuatkan Imanku seperti Masyitah
Terjun penuh yakin  bersama bayi ke kuali mendidih
Kerana yakin Allah pasti disisi
Sabarkan aku seperti sumaiyah
Biar tombak menusuk jasad..
Iman sedikit pun takkan rapuh.

Ya Allah..
Jadikan aku semulia Ummu Sulaim
Perkahwinannya dengan Abu Talhah atas mahar Iman
Islamlah Abu Talhah sehingga menjadi sahabat Rasulullah
Betapa hebatnya tarbiyyah isteri pada suami
Hinggakan segala panahan ke Rasulullah pada hari uhud
Disambut dengan belakang jasad Abu Talhah

Ya Allah..
Tarbiyyahkan aku pada cinta sepertinya
Tingginya nilai cinta pada harga Iman
Mampukah aku menatap cinta itu?
Sedangkan rupa yang menjadi pilihan
Ketulusan Iman diketepikan
Ya Allah..
Ilhamkan aku pada cinta sepertinya..

Ya Allah...
Jadikan aku sehebat Aisya Humaira
Isteri termuda Rasulullah
Biar dilempar fitnah
Dia tetap teguh pada ketetapanNya
Isteri sejati yang memangku Nabi
Pada saat terakhir baginda
Hadis dan Sunnah Rasulullah dipertahankan
Betapa hatimu seorang mujahidah

Ya Allah..
Mampukah aku mencontohi dirinya?
Pada fitnah yang melanda
Diri mula goyah dan putus asa
Teguhkan Imanku sepertinya..Ya Rahim..

Ya Allah..
Teringat diri pada Khansa
Empat orang anaknya mati di Jalan ALLAH
Dia meratap tangis..
Anak sulungnya syahid
Anak keduanya turut syahid
Anak ketiganya dan keempat jua mati syahid
Namun tangisan itu bukan kerana pemergian anak tercinta
Jawabnya kerana tiada lagi anak yang akan dihantar untuk berjihad
Ya Allah..
Mampukah aku menjadi ibu yang berjihad?
Sedang anak tak tutup aurat pun masih tak terjawab
Sedang anak tinggal solat pun buat tak kisah
Berikan aku kekuatan sepertinya..
Agar bersedia pada akhirat.

Wahai kaum Adam yang bergelar khalifah..
Diriku bukan setabah Ummu Khadijah
Bukan jua semulia Fatimah Az-Zahrah
Apa lagi sesabar Masyitah dan Sumaiyah
Mahupun sehebat Ummu Sulaim
Dan tidak seteguh Aisya Humaira

Kerana diri cuma An-Nisaa akhir zaman
Dimana Aurat semakin dibuka terdedah
Dimana syahadah hanya pada nama
Dimana Dunia yang terus dipuja
Dimana nafsu fana menjadi santapan utama
Dimana batas sentiasa dileraikan
Dimana ukhwah sentiasa dipinggirkan

Wahai Kaum Hawa
Kita cuma An-Nisaa
Para pendosa yang terbanyak di neraka
Lantas walau tak setabah para Mujahidah
Namun Tabahlah pada ketetapan Allah
Kerana padanya ada Syurga!
Walau tak semulia para wanita sirah
Tapi muliakan diri dengan agama yang memelihara
kerana padanya ada Pahala!
Walau tak sesabar para wanita solehah
Namun sabarkan jiwa pada nafsu dunia yang menyeksa
Kerana padanya ada bahagia!

Sesungguhnya Hawa tercipta dari Tulang rusuk kaum Adam
Bukan untuk ditindas kerana lemah
Tapi untuk dilindungi kerana Indah
dan Indah apabila tertutup terpelihara
Kerana disitulah terjaganya Syahadah
Bak mekarnya wanita dalam sirah
Tuntunlah kami ke arah syurga..
Bicara dari An-Nisaa yang hina..
Makbulkan doaku..
Aamiin..


Tuesday, July 5, 2011

Menyingkap 1001 Hikmah Shalat Subuh

“Sesungguhnya amal manusia yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya” Jika shalatnya baik, maka baik pula seluruh amalnya; dan kalau jelek, maka jeleklah seluruh amalnya. Bagaimana mungkin seorang mukmin mengharapkan kebaikan di akhirat, sedang pada hari kiamat bukunya kosong dari shalat Subuh tepat waktu?


“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya (berjamaah di masjid) sekalipun dengan merangkak” [HR Al-Bukhari dan Muslim]


Shalat Subuh memang shalat wajib yang paling sedikit jumlah rakaatnya; hanya dua rakaat saja. Namun, ia menjadi standar keimanan seseorang dan ujian terhadap kejujuran, karena waktunya sangat sempit (sampai matahari terbit)


Ada hukuman khusus bagi yang meninggalkan shalat Subuh. Rasulullah saw telah menyebutkan hukuman berat bagi yang tidur dan meninggalkan shalat wajib, rata-rata penyebab utama seorang muslim meninggalkan shalat Subuh adalah tidur.


“Setan melilit leher seorang di antara kalian dengan tiga lilitan ketika ia tidur. Dengan setiap lilitan setan membisikkan, ‘Nikmatilah malam yang panjang ini’. Apabila ia bangun lalu mengingat Allah, maka terlepaslah lilitan itu. Apabila ia berwudhu, lepaslah lilitan yang kedua. Kemudian apabila ia shalat, lepaslah lilitan yang ketiga, sehingga ia menjadi bersemangat. Tetapi kalau tidak, ia akan terbawa lamban dan malas”.


“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (waktu Isya’ dan Subuh) menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat” [HR. Abu Dawud, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah]


Allah akan memberi cahaya yang sangat terang pada hari kiamat nantinya kepada mereka yang menjaga Shalat Subuh berjamaah (bagi kaum lelaki di masjid), cahaya itu ada dimana saja, dan tidak mengambilnya ketika melewati Sirath Al-Mustaqim, dan akan tetap bersama mereka sampai mereka masuk surga, Insya Allah.


“Shalat berjamaah (bagi kaum lelaki) lebih utama dari shalat salah seorang kamu yang sendirian, berbanding dua puluh tujuh kali lipat. Malaikat penjaga malam dan siang berkumpul pada waktu shalat Subuh”. “Kemudian naiklah para Malaikat yang menyertai kamu pada malam harinya, lalu Rabb mereka bertanya kepada mereka - padahal Dia lebih mengetahui keadaan mereka - ‘Bagaimana hamba-2Ku ketika kalian tinggalkan ?’ Mereka menjawab, ‘Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami jumpai mereka dalam keadaan shalat juga’. ” [HR Al-Bukhari]


Sedangkan bagi wanita - walau shalat di masjid diperbolehkan - shalat di rumah adalah lebih baik dan lebih banyak pahalanya, yaitu yang mengerjakan shalat Subuh pada saat para pria sedang shalat di masjid. Ujian yang membedakan antara wanita munafik dan wanita mukminah adalah shalat pada permulaan waktu.


“Barang siapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Shalat Subuh menjadikan seluruh umat berada dalam jaminan, penjagaan, dan perlindungan Allah sepanjang hari. Barang siapa membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka” [HR Muslim, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah]


Banyak permasalahan, yang bila diurut, bersumber dari pelaksanaan shalat Subuh yang disepelekan. Banyak peristiwa petaka yang terjadi pada kaum pendurhaka terjadi di waktu Subuh, yang menandai berakhirnya dominasi jahiliyah dan munculnya cahaya tauhid. “Sesungguhnya saat jatuhnya adzab kepada mereka ialah di waktu Subuh; bukankah Subuh itu sudah dekat?” (QS Huud:81)


Rutinitas harian dimulainya tergantung pada pelaksanaan shalat Subuh. Seluruh urusan dunia seiring dengan waktu shalat, bukan waktu shalat yang harus mengikuti urusan dunia.


“Jika kamu menolong (agama) Allah, maka ia pasti akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS Muhammad : 7)



Deddy Hidayat


“Sungguh Allah akan menolong orang yang menolong agamanya, sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Perkasa” (QS Al-Hajj:40)


TIPS MENJAGA SHALAT SUBUH :


1. Ikhlaskan niat karena Allah, dan berikanlah hak-hak-Nya

2. Bertekad dan introspeksilah diri Anda setiap hari

3. Bertaubat dari dosa-dosa dan berniatlah untuk tidak mengulangi kembali

4. Perbanyaklah membaca doa agar Allah memberi kesempatan untuk shalat Subuh

5. Carilah kawan yang baik (shalih)

6. Latihlah untuk tidur dengan cara yang diajarkan Rasulullah saw (tidur awal; berwudhu sebelum tidur; miring ke kanan; berdoa)

7. Mengurangi makan sebelum tidur serta jauhilah teh dan kopi pada malam hari

8. Ingat keutamaan dan hikmah Subuh; tulis dan gantunglah di atas dinding

9. Bantulah dengan 3 buah bel pengingat(jam weker; telpon; bel pintu)

10. Ajaklah orang lain untuk shalat Subuh dan mulailah dari keluarga


Jika Anda telah bersiap meninggalkan shalat Subuh, hati-hatilah bila Anda berada dalam golongan orang-orang yang tidak disukai Allah untuk pergi shalat. Anda akan ditimpa kemalasan, turun keimanan, lemah dan terus berdiam diri.



SALAM UKHUWAH FILLAH